Sepenuh hati padamu yang kucinta sepenuh jiwa

Tak pernah ingin jauh darimu karena rindu ini tak kan terkira

Terlalu aku mencinta..

Ingin selalu bersamamu yang dicinta

Aku percaya jodoh tak kan kemana, bila Allah menakdirkan pasti diberi jalan

Dimanapun kau berada, kau selalu kucinta

Walau tak bersama..

Padamu aku tetap jatuh hati

 

AKU PAMIT

 

Jangan coba-coba sentuh hatiku kalau kau tak niat serius

Bila ku benar-benar jatuh cinta

Apa kau mau tanggung jawab?

Bukan berarti ku tak suka kau dekati aku

Tapi aku takut kau hanya memberiku harapan palsu..


Aku masih ingin sunyi

Aku masih ingin hening

Dan sekali lagi aku ingin seperti 

Fatimah az-Zahra

Yang pandai menyembunyikan jutaan rasa dalam hatinya

Dan kamu, yang kusebut dalam do’a

berbahagialah..

Karena kamu masih menjadi bagian utama

dalam do’aku..

Setelah do’a untuk Ibu dan Bapakku


Oh hati… kenapa denganmu?

Ketika lisan berkata tak apa-apa, kenapa hati bergejolak menginginkannya.

Ketika lisan berkata ikhlas, kenapa hati bermunculan dengki.

Ketika badan ikut senang melihat saudara bahagia, kenapa hati berperang sirik.

Ada apa denganmu?

Bersamalah dengan diri yang ikhlas, terasa hampa hidup dengan sandiwara, terasa sesak hidup dengan penyakit hati.

Oh hati… sadarlah akan diri.

Bantulah diri ini untuk beribadah.

Hapuslah semua penyakit dalam hati dengan keikhlasan.