Denting  yang  berbunyi dari dinding kamar ku

Sadarkan diriku dari lamunan panjang

Tak terasa, malam kini semakin larut

Aku masih terjaga

Entah apa yang mengusik pikiran ini

Hingga mata enggan terpejam

Kupaksa diri untuk berbaring dan memejamkan mata

Apa daya, sepertinya kantuk itu masih ingin bermain dengan malam

Yaa.. Aku masih terjaga



Telah lama aku berdiri dalam sepinya rongga hati

Tak satupun guru mampu menjawab

Hanya pada Mu ku bertanya, lewat setiap sujud ku ini

Siapakah nanti cinta untuk ku

Wahai penilai hati lihat batinku

Nyaris bernanah karna luka tersayat

Rahasia itu hanya Engkau yang tau, namun aku tak mau jadi tuna cinta

Namun harus ku ikhlaskan semua nasib cintaku pada Mu…


 

 

Pro Kontra Skor 5×11

Dalam beberapa bulan terakhir, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) tengah membahas pergantian sistem skor baru yakni 5×11. Dan Indonesia sendiri sudah menerapkan skor baru 5×11 pada kejuaraan Indonesia International Challenge, Agustus lalu. Dan beberapa negara di Eropa juga sudah menerapkan skor baru ini, namun ini baru berlaku di kejuaraan sekelas Internatonal Challenge, belum dapat diterapkan di kejuaraan besar karena masih dalam tahap uji coba pada turnamen level bawah. Tentu maksud BWF mengkaji skor baru ini  untuk membuat bulutangkis lebih populer , makin digemari dan tentunya meningkatkan persaingan agar terlihat lebih menarik.

Kebanyakan negara-negara di Eropa mendukung perubahan skor ini, tapi ada juga yang menolak, seperti Jan O Jorgensen yang merupakan andalan Denmark disektor tunggal putra, sedangkan negara-negara di Asia hampir semua menolak perubahan skor ini.

Kita sebagai masyarakat biasa juga bisa berpartisipasi dalam polling yang diadakan oleh BWF. Berikan suaramu mengenai skor 5×11 dan skor 3×21 mana menurutmu yang terbaik. Sisihkan waktumu tak lebih dari 5 menit untuk mengisi survey dari BWF,  klik

Kita ketahui bahwa olahraga bulutangkis begitu didominasi oleh negara-negara Asia. Sistem skor 5×11 memang bagus untuk persaingan dan pemerataan, apalagi pemain Eropa memiliki tipe yang langsung in diawal game. Dengan skor 5×11, pemain dituntut untuk tidak terlambat panas. Apabila terlambat panas, maka lawan akan jauh meninggalkan perolehan poin. Pemain yang tidak diunggulkan bukan tidak mungkin bisa mengalahkan pemain yang lebih diunggulkan.

Skor 5×11 memiliki format best of five dan tetap menggunakan sistem rally poin, dengan angka finish hanya 11 poin. Tidak ada deuce dalam sistem 5×11 ini. Dan sudah tentu tidak akan ada drama jus-jusan, yang justru itu yang bikin menarik. Penggunaan skor  5×11 ini menguntungkan untuk sponsor bulutangkis, karena durasi pertandingan yang jauh lebih singkat dari pada skor 3×21.

Dengan skor 5×11, gap antara pemain tidak begitu terlihat,  tingkat konsenterasi lebih tinggi dengan poin 5×11, karena lengah sedikit bisa langsung kalah. Semua pemain harus langsung fokus dari awal, tidak ada lagi alasan masih adaptasi lapangan.  Kita sama-sama tau, skor 3×21 memang memakan banyak durasi, bahkan 1 partai saja bisa sampai 2 jam. Itulah alasan mengapa siaran bulutangkis kurang diminati, BWF juga melihat kebutuhan penayangan atau durasi per partai. 

Dengan skor  5×11 ini, permainan akan berlangsung lebih cepat, dimana yang tadinya menghabiskan waktu sampai 60 menit, dengan skor ini hanya butuh 20 menit atau 30 menit saja. 

Dulu tipi cuma ada TVRI  dan mereka cukup komit menayangkannya meski mau kelar sampe subuh akan tetap ditayangkan. Sebenernya tayangan bulutangkis itu masih ada sekarang dan rutin ditayangkan, tapi sifatnya lebih komersil dibarengi promo untuk menjual tv prabayar. Biasanya kalo hak siar sudah dipegang penuh dan dimonopoli akan sulit bagi stasiun lain untuk mengambilnya juga. Seperti iklannya.. HANYA INDO*ISION BUKAN YANG LAIN ! 😀

Jujur sih ya, aku lebih suka skor 3×21. skor 5×11 ini agak kurang greget, tiba-tiba udah menang aja, gak ada efek jantungan hahahaha. Hari minggu kemaren sempet nonton Final Dutch Open yang menerapkan skor 5×11 antara Indonesia vs Hongkong. Macem gak nonton bulutangkis bah, gak ada efek jantungannya, cuma efek dag dig dug aja haha :-P. Dan memang cepat kali match nya. Seni bermain bulutangkis sendiri agak sedikit memudar dengan skor 5×11 ini *IMO

Belum lagi kalau mainnya banyak eror, bikin ngantuk, apalagi kalau lawan negara yang kualitasnya jauh dibawah,  pertandigan gak sampe 10 menit. Dimana gregetmya coba kalo cuma 10 menit?

Sistem yang baru ini  memang Indonesia punya peluang, secara pemain kita sering unggul duluan diawal game dan gak sedikit juga pemain kita yang suka terlambat panas, tapi aku rasa negara lain juga akan benar-benar waspada dengan perubahan skor baru ini apalagi China. Skor 5×11 rally poin mah terlalu singkat dan terlalu cepat pindah lapangan menurutku, kalau sistemnya bukan rally poin sepertinya akan menarik seperti zaman dulu lagi. 

Yahh.. kalo skor ini buat pemerataan prestasi atlet dunia sih.. why not?? 

Tapi perlu diingat, pilihan itu tentu beresiko karena Indonesia juga berpeluang lebih mudah disusul oleh negara-negara yang selama ini sejajar ataupun di belakang.