Nostalgia Film Vampire China

Udah beberapa bulan terakhir ini saya kebelet pengen nonton film vampire China, tapi baru kesampean hari ini nontonnya hehe (makhlum sok sibuk) :D. Bisa kembali nonton film Vampire itu rasanyaaaaa bahagiaaaaa… I feell freeee :-P. Dan sehari ini sudah berhasil download 6 film Vampire *yesss hahahaha *VampireLaugh. Film ini begitu populer di tahun 1998-1999 dan ditayangkan di salah satu televisi swasta yaitu RCTI setiap hari Jumat dan Sabtu. Seingat saya kalau hari Jumat film ini ditayangkan jam 10.00 pagi, dan hari Sabtu ditayangkan jam 11.00 siang. Kebetulan film ini tayang saat saya masih duduk dibangku SD, jadi setelah pulang sekolah saya selalu anteng didepan tv untuk menonton film Vampir China. Film ini selalu saya tunggu-tunggu tayangannya, setiap jam 10.00 teng dihari Jumat, dan jam 11 teng dihari Sabtu saya pasti sudah siap sedia didepan tv, walaupun terkadang suka kena marah sama Nyonya Besar perkara gak ganti baju dulu sepulang sekolah, malah langsung ngidupin tipi nonton film Vampire hahaha..

Sebelum bercerita lebih dalam, bagaimana kalau kita cari tahu dulu mengenai asal-usul si Vampire ini. Berikut adalah penjelesan singkat tentang Vampire China yang saya dapat dari internet.

3

Baca lebih lanjut


“Bila malam telah datang

Terkadang ingin kutulis semua perasaan..

Kata orang rindu itu indah

Namun bagiku ini menyiksa..

Sejenak kupikirkan untuk ku benci saja dirimu

Namun sulit ku membenci..”


The Day When We’re Together (Halal Bi Halal)

Setelah berhappy-happy ria dia acara Buka Bersama. Masih ada satu cerita lagi yang gak kalah rempong nan gengges. Yak.. acara Halal Bi Halal. Jadi sehari setelah acara Buka Bersama, aku sama Nabilah berencana untuk mengadakan acara kumpul-kumpul lagi setelah lebaran bersama teman SMA. Disitu kami masih bingung, mau ngadain acaranya dimana, dan akhirnya muncullah ide cemerlang dari Mother Teressa aka Nabilah Hani. Bahwasannya, bagaimana kalau kita kumpul dirumah Dewi Purwati. Sudah sekitar 4 tahun lamanya semenjak tamat SMA, kami gak pernah lagi meet up sama Dewi. Jadilah, acaranya dirumah Dewi. Terhitung mulai tanggal 23 Juli, makhluk-makhluk yang teramat sangat bersemangat membahas acara Halal Bi Halal ini hanyalah Nabilah dan Nestia. Yang lain pada adem ayem dan gak serempong kami (Nestia dan Nabilah). Dan kami pun memutuskan kumpul dirumah Dewi tanggal 31 Juli.

Tanggal 31 Juli 2014 akhirnya tiba, aku menyambutnya dengan senyum merekah dan penuh suka cita. Pukul 11.00 Nabilah sampai dirumah ku. Kredit untuk Nabilah karena selalu datang tepat waktu (y). Berbanding terbalik dengan mamake preet Meilysa Astuti Siregar. Janji jam 11, dan dia baru datang jam 12.  Kalau Meilysa dari jaman gak enak memang sudah berpredikat “si tukang telat” (peace mamake). Jadilah sekitar pukul 12:10 kami cuss kerumah Dewi. Sampai dirumah Dewi, kami disambut kue batok (one of my favourite cake). Gak lama, Dewi pun ngajak kami makan bakso didepan rumahnya. Asik cerita  ketawa-ketawa, tiba-tiba Nabilah nyeletuk “Nes.. ini kumis mu kok cuma satu yang panjang dan beda sendiri?” sambil nunjuk letak kumis itu yang disambut gelak tawa mereka. Dan Nabilah berhasil membuat ku tersipu malu *blushing*. Bakso dimangkok sudah hampir habis, dan artis yang ditungggu-tunggu pun tak kunjung datang, bilangnya sih mau mandi dulu, ya tapii uda 1 jam masa gak siap-siap..  Siapa artis itu?! Yak.. dia adalah Sudharmawan. Makhluk yang satu ini gak beda jauh sama Meilysa. Yaa.. mereka sama-sama makhuk yang berpredikat “si tukang telat”. 

Keluarga Besar besaarrr

Keluarga Besar Besaarr

Sampai akhirnya kami bosan nunggu si Mawan yang tak kunjung datang, dan kami putuskan untuk mendatangi rumahnya sekalian bersilaturahim dengan keluarganya, berhubung jarak dari rumah Dewi ke rumah Mawan tidaklah jauh. Sampai dirumahnya, tau apa yang sedang dia lakukakan?? Ternyata dia gak mandi! Dia sedang golek-golek cantik dengan handuk yang melingkar dileher sambil nulisi nama-nama dibeberapa surat Undangan. Lama setelah nunggu si artis itu mandi, kami balik ke rumah Dewi dan cusss kerumah Devi.

Jalan menuju rumah Devi agak ngerih-ngerih sedap. Pasalnya, kami harus melewati sebuah jalan kecil diantara pesawahan.  Oleng sikit kami bisa nyebur ke area pesawahan. Saat itu, aku yang bawa kereta, ya bukan apa-apa, udahlah yang bonceng besar, yang dibonceng juga besar, sementara jalan yang harus dilewati si kereta cuma seiprit, jadilah 2 orang yang diatas kereta itu heboh sendiri hahaha.

Nabilah  “Nes awas Nes hahahahahaha.. Nes Ness.. hahahahahaha.. Nesss hahahaaha” begitulah tingkah Nabila diatas kereta sepanjang melewati perjalanan diantara area pesawahan. 

Sementara Nestia “Bil, pelan-pelan aja kita ya Bil.. mamamamama… hahahahha mamamamma… Haniiii jangan goyaaaaaanngg.. mamamamamma”

Begitulah tingkah  kedua anak ini saat melewati jalanan diantara area pesawahan, silahkan anda bayangkan sendiri bagaimana sekiranya ekspresi dan kerempongan mereka pada saat itu. 

Sampai dirumah Devi dengan selamat, ternyata kami disambut  seonggok eek ayam. Dengan tidak sengaja aku menduduki eek ayam itu 😥 . Dan rasanya itu cukup semriwiiiingggg, dingin-dingin gimanaaaa gitu. Seketika mereka (Nabilah, Meilysa, Dewi, Devi, Mawan) ketawa sekekeh kekeh nya kekeh. Terlihat dari pancaran mata mereka, bahwa mereka begitu bahagia melihat adegan saat aku menduduki eek ayam. Apalagi si Mawan, terlihat jelas dia sangat bahagia lahir dan batin melihat peristiwa menjijikan itu. Ini kejadian paling edyaaannnnn, seumur-umur ga pernah duduk-in eek ayam, kalo kepijak sering 😀 . Tapi kalo ke-duduk-an apalagi sampai tersentuh oleh tanganku yang lentik ini, ya baru dirumah Devi hahaha

Well.. walopun ada beberapa kejadian tak terduga di pertemuan kali ini. Tapi tetap tidak mengurangi happy happy yang dirasakan..  Semua senang.. semua bahagia.. semua puaassss. Pasti bakalan rindu sama moment-moment dan orang-orang gila ini hahahaha :-*

Ngebakso dulu sepulang dari rumah Devi, gak dimana-mana kok yaa semriwiing aroma eek ayam

Ngebakso lagi sepulang dari rumah Devi, gak dimana-mana kok yaa semriwiing aroma eek ayam

lala lili narsis sebelum pulang dan berpisah dengan teman-teman yang luar biasa

lala lili narsis sebelum pulang dan berpisah dengan teman-teman yang luar biasa

The Day When We’re Together

Haaiiiiii… Apa kabar??? Gak berasa udah setahun lamanya gak nulis, kali ini pengen cerita mengenai keseruan eikeh bersama teman-teman SMA di acara  Buka Bersama di Bulan Ramadhan dan acara Halal Bi Halal tahun ini..

Alkisah pada  21 sebelum Masehi  (jangan serius kali, masih awal cerita.. Intermezzo sikit kita). Jadi, tanggal 21 Juli 2014 ada acara buka bersama teman SMA, sekalian reuni. Dibayangan ku, yang namanya reuni pasti dihadiri ya setidaknya lebih dari 20 orang. But. the FACT! cuma 9 makhluk astral yang datang hahahahaha. SO.. you think acara buka bersama kita-kita berlangsung garing krik-krik?? NO!! YOU WRONG!! 

Jadi, acara buka bersama kami berlangsung seru, gokil dan KENYANG! Wait.. sebelum cerita ini aku teruskan, kita flashback dulu ke malam dimana aku sebut ini “Malam Rempong”. Jadi “Malam Rempong” adalah malam dimana 6 orang sahabat yakni Nabilah, Meilysa, Hariman, Mawan, Melvin, dan Aku sendiri, mengadakan diskusi yang yang lumayan alot dan agak over perkara Pantai mana yang akan menjadi tempat untuk acara Buka Bersama. Oh iya, jadi si Melvin (tersangka Utama yang mendalangi adanya diskusi rempong ini ) ingin mengadakan acara buka bersama di Pantai, cuma dia sendiri belum menentukan di Pantai mana acaranya akan dilaksanakan. Jadilah dimalam itu “Malam Rempong” kami berdiskusi ria mengenai  Pantai mana yang akan menjadi tempat untuk Buka Bersama.

Mawan (tersangka kedua, dimana dia adalah antek-antek dari Melvin si tersangka Utama) mengusulkan acara buka bersama diadakan di Pantai Mangrove, seketika Hariman dan kami (Nabilah, Meilysa, Nestia)  para cewe-cewe cantik nan sekseh ini menolak dengan keras. Why?! Kalau kata Nabilah, “Pantai Mangrove itu Pantai khusus orang-orang galau”. Waiitt.. Whaatt?!! Sebenarnya ada 2 option, yakni di Kota, tepatnya di Sonia Cafe Perbaungan dan di Pantai. Hanya saja, tahun ini para personil ingin suasana berbeda dan gak melulu di Cafe, jadilah Pantai menjadi pilihan kami. 

Dan saat sedang asik berdiskusi ria menentukan pigi jam berapa, nebeng sama siapa, kumpul dimana dan Pantai mana yang akan menjadi tempat buka bersama , seketika diskusi PETJAAAHHHH dengan tawa (dirumah masing-masing)  perkara si Mawan typo. Gausah dijelaskan lah yaa typo yang sudah dilakukannya. Karena udah akut kali, gak layak siar hahahaha.

Setelah melewati diskusi yang cukup alot, akhirnya kami memutuskan untuk mengadakan acara buka bersama di Pantai Pondok Permai. Oh iya, diskusi yang kami lakukan bukanlah diskusi langsung (tatap muka) melainkan diskusi melalui Obrolan via BBM. Makanya si Mawan sampe typo akut kuadrat kubik hahahaha.

Jadilah di hari  “H” jam 4 sore kami pun berangkat bersama ke Pantai Pondok Permai. Sesampainya di Pantai, sang Photographer (Melvin) dan Modelnya (Mawan) langsung beraksi layaknya  pekerja Profesional, dimana mereka sedang menangani project untuk majalah Victoria’s Secret *halah.

Inilah beberapa kegilaan sang Model dan Photographer yang sempat terjepret kamera
 
Ntah apa nama pose ini.. Biarlah hanya mereka yang tau!

Ntah apa nama pose ini.. Biarlah hanya mereka yang tau!

Kayu cokelat dibelakang Mawan itu ceritanya jadi batu nisan -____-

Kayu cokelat dibelakang Mawan itu ceritanya jadi batu nisan -____-

CAM01047

Ini juga ntah pose apa namanya…

CAM01062

CAM01063

 Dua photo diatas adalah wujud cinta dan kasih sayang antara Photographer dengan Model nya :)))

Scene bakar-bakar pun dimulai (yak.. bakar ayam, bukan rumah).  Walaupun awalya agak rempong perkara api yang tak kunjung hidup. Namun akhirnya para pendekar-pendekar ini mampu menghidupkan api dengan cara meminjam mancis dari abang-abang yang lagi mencewek. Disini yang jadi koki  adalah anak-anak cowo. Tugas anak cewe hanyalah memantau kinerja para cowo-cowo ini hahahaha. Ayam bakar pun selesai dipanggang, dan waktu berbuka telah tiba.. Saatnya menyantap Ayam Bakar yang dibuat oleh putra-putra kebanggan bangsa. Jujur ya wee.. rasa ayam bakarnya agak asin, apakah kelebihan garam atau mungkin keringat kalian (Wahyu, Melvin, Mawan, Hariman) ikut netes dan tercampur di ayam itu?!! Entahlah!! Hanya Allah yang tau.. Sebenarnya, Hamba Allah aka Hariman, gak ikut prosesi panggang memanggang ayam, si Hamba Allah malah asik berphoto ria dengan para gadis hahaha.. Jika kalian melihat Hamba Allah aka Hariman dalam sebuah photo bersama para koki lainnya, itu karena dia minta aku untuk men-jepret-nya dalam sebuah kamera 😛 . Oh iya, Wahyu adalah teman yang booking tempat dan makanan untuk kami, berhubung rumah Wahyu dekat dengan lokasi pantai Pondok Permai. 

Hamba Allah

Hamba Allah

Hariman aka Hamba Allah, berphoto dengan para gadis seksehh..

Hamba Allah aka Hariman, berphoto dengan para gadis seksehh..

Penampakan para koki 
Dari kiri ke kanan : Mawan, Hariman, Melvin, Wahyu.

Dari kiri ke kanan : Mawan, Hariman, Melvin, Wahyu.

 

Selain ayam bakar, kami juga memesan beberapa menu makanan lainnya, seperti Nasi (menu wajib)  Udang Goreng Tepung, Semur Ayam (kalau gak salah), Ikan Bakar, Tumis Kangkung, Ayam Asam Manis (ini menu favorit). Para personil makan dengan lahap, terduga Meilysa dan Nabilah menghabiskan 1 ekor ikan bakar 😛. Berhubung gak ada lampu Hanoch yang menerangi santap malam kami, jadilah makanan itu kami bawa ketengah-tengah jalan (bukan jalan raya) yang disinari cahanya rembulan, semua berbaur menjadi satu, tidak ada sekat yang membatasi, bersama-sama menikmati makanan dan menikmati kebersamaan yang sudah tidak lagi sesering dulu. Semua tertawa, saling melempar canda, dan ada pula yang sibuk dengan video Gwiyomi -___- . Buka Bersama tahun ini memang terasa berbeda dari tahun sebelumnya, dimana tahun ini para personil bisa jungkir balik, guling-gulingan, makan ditengah hamparan ombak, walaupun nyamuknya naudzubillah, dan yang pasti NESTIA , MEILYSA, HARIMAN KENYANG!!! 

Loh.. kok?  Ya jadi, di acara Buka Bersama tahun semalam (2013) yang diadakan di Sonia Cafe. Nestia dan Meilysa khususnya, kami merasa kelaparan, walaupun sebenarnya kami makan. Tapi yang bener aja keleuuss, masa iya pesanan kami datangnya jam 8 lewat sekian. Sementara temen-temen yang lain uda pada selesai makan dan pesanan kami tak jua datang. Perut pun udah selak masuk angin. Kalo gak salah, kami pesan Nasi+Tumis Jamur Brokoli. Setelah menunggu sekian lama dan hampir naik darah militer perkara pesananan tak datang-datang. And you know, saat makanan datang. kami hanya bisa ngelus dada. Ternyata makanan yang kami pesan jauh dari ekspektasi. Diatas piring saji hanya ada 2 iris batang jamur, dan sisanya brokoli yang dimasak sangat amat setengah matang *sakitnya tuh disiniiii (tunjuk seluruh badan). Dan selesai acara, Nestia, Meilysa, Hariman makan lagi dirumah Meilysa. Karena anak-anak tidak berdosa ini masih merasa kelaparan dan sedikit kesal dengan pelayanan dari Cafe yang telah disebutkan diatas. Berhubung dihari yang sama, dirumah Meilysa baru ngadain acara Buka Bersama Anak Yatim, jadi setidaknya masih ada sisa-sisa daging yang tersisa hahaha. Disini Nabilah gak ikut makan dirumah Meilysa karena jam sudah menunjukan pukul 9 malam, takut terjadi apa-apa dijalan kalau-kalau Nabilah pulang agak larut, jadi Nabilah memutuskan untuk langsung pulang dan tidak singgah kerumah Meilysa. 

CAM01050

Ini adalah bidadari-bidadari surga (Photo request dari mamakee preett Meilysa Astuti Siregar, katanya “Kenapa photoku gak ada ya? Gak dianggap aku ya Nestiot”) wkwkwkwk :-*

Gambar-gambar diatas merupakan jepretan dari kamera hengpong, maapkeun jikalau tampak blur :-D. Gambar yang bagus ada di kamera Melvin, kemaren gak sempet minta filenya, orangnya keburu balik ke Jekardaaah.

Overall.. disetiap kejadian, setiap waktu yang kita lewati selalu ada suka duka, dan pasti tersimpan kenangan.. Semoga kita masih bisa berkumpul lagi ditahun-tahun yang akan datang *kisskiss

NEXT POST : Acara Halal Bi Halal yang gak kalah rempong